Minggu, 19 Juni 2016

Trip to Bali. Part 5: Last days at Bali. Bye Kuta, Hello Singaraja.

Rabu, 08 Juni 2016.

Saya dan suami jam 9 pagi sudah checkout dari Losmen Arthawan setelah sebelumnya mengucapkan terimakasih. Hari ini kami ingin mengunjungi Monkey Forest di Sangeh, Pura Ulun Danu, lanjut Singaraja.
Sebelum itu saya dan suami mampir ke Joger untuk membeli beberapa titipan kawan.

Karena waktu yang dirasa makin siang, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk langsung ke Pura Ulun Danu. Saya sedikit kecewa karena kita ga sempat ke monkey forest, tapi ga papa lain kali kalau kembali lagi ke Bali bisa mampir (semoga).

Jalan ke Pura Ulun Danu hampir sama seperti ke Sarangan, jalurnya lewat daerah pegunungan yg sejuk. Penat terasa hilang kala di suguhi pemandangan seperti itu.

Perjalanan ke Ulun Danu


Sekitar 1 jam kemudian kami berdua sampai juga ke Pura Ulun Danu. Saat itu mendung bergelayut dan suasana berangin membuat suhu udara lebih dingin. Telaga di sekitar Pura airnya sedang banyak - banyaknya, jadi tidak bisa ambil angle seperti foto2 yg lain yang sudah banyak beredar di dunia maya (halahhh...)


Pura Ulun Danu Beratan. Full of Clouds on the Sky.



You + Me = Us 😍💕

Setelah puas berfoto - foto di Ulun Danu kami langsung melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan yang turun dan berkelok - kelok kami disuguhi pemandangan dan udara yg sejuk. Sepanjang perjalanan juga kami melewati beberapa tujuan wisata, salah satu contohnya adalah Air Terjun Gitgit.

Akhirnya sampai juga kami di Kota Singaraja. Setelah berdiskusi dengan suami serta menimbang - nimbang terutama soal lokasi dan sisa dana, kami memutuskan untuk menginap di POP! Hotel Hardys Singaraja Square.

Lobby Hotel (pegipegi.com)

Proses check in sangat mudah, dan suami request kamar diatas. Jadilahh kami di Lantai 3 kamar no 319.

Kamar tidur (booking.com)

Kolam renang hadap ke Pantai Buleleng.

Sampai di kamar saya dam suami langsung merebahkan diri sejenak di kasur empuk hotel. Sebenarnya saya lapar, tapi keinginan untuk berenang di kolam renang hotel jauh lebih besar.
Koq pas banget yah? Waktu saya ngintip kondisi kolam renang ternyata di luar hotel ada bakso lewat, tepatnya di jalanan kecil disamping kolam renang hotel. Jadi sebelum berenang saya makan bakso dulu, alhamdulillah sunset yang selama ini ditunggu - tunggu di Kuta malah muncul di Singaraja.

Nyam Nyam 😗

Saking asyiknya suami ambil foto, sampe mangkok bakso ketendang dan sukses pecah jadi 2 🙌. Mantap! Mau ga mau ganti rugi mangkok dehh 😭.

Malamnya kami berdua keluar nyari makan di sekitar hotel (sebenarnya mau pesan makanan aja, tp yg masak katanya reception lagi sakit, yaa sudahlah) eh koq malah ada 'siobak'. Sorry, but we not eat pork actually. Melipir ke kota, kami menemukan 'nasi goreng duk duk' (nasi goreng yg dijual pakai gerobak). Sementara saya menunggu nasi goreng matang, suami nyebrang ke Alfa untuk beli minum. 

Sebenarnya, suasana 'feels at home' ada di Singaraja. Di kota ini banyak muslim yang selesai Tarawih wara - wiri dengan sarung + kopyah di jalan. Terdengar suara Murratal Qur'an dari masjid terdekat saling sahut menyahut. Suasana Ramadhan begitu terasa dan hal ini tidak mungkin anda temukan apabila anda ada di Kuta. Anda hanya bisa menghitung waktu berbuka puasa dari tenggelamnya matahari atau download aplikasi waktu shalat. Banyak di iStore atau Play Store ansa masing - masing.

Oke lanjuuutt...


Selesai makan malam, saya dan suami memutuskan untuk tidur saja. Karena setelah santap sahur, saya dan suami harus sudah Otewe ke Surabaya.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar